PASTI MLONGO DECH,ANAK PENJUAL AYAM INI BIKIN KAMU KEPO

Menyekolahkan anak samapai tinggi supaya kedepan punya masa depan ialah impian tidak sedikit orang tua. Namun tak seluruh orang tua dapat melakukan tersebut dengan dalil biayanya tidak ada. Keadaan ini ternyata tak berlaku untuk seorang wanita mempunyai nama Wartini. Mendidik anak seorang diri sebab suaminya sudah meninggal dilaksanakan Wartini supaya anaknya dapat sekolah. "Dongakne duite mbok e okeh ya le, Ben kenek Dinggo nyekolahne koe mbesok (Do'akan duit ibu nanya ya nak, biar nanti dapat menyekolahkanmu) perkataan Wartini pada Boimin saat kecil.


Referensi pihak ketiga
Diremehkan orang tentu telah jadi urusan wajar lagipula orang tua bukan orang dapat namun asa dan do'a seorang ibu tak pernah henti. Perjalanan hidup berat dilalui supaya bisa tetap sekolah. Ini cerita anak penjaja Boimin anak penjaja ayam dusun Desa Winong, Desa Jembangan, Kecamatan Paron, Ngawi, Jawa Timur. Karena kemiskinannya ia orang tuanya kehilangan ke_3 kakaknya sebab penyakit gizi buruk. Tak lumayan sampai disitu jungkir balik untuk dapat sekolah saja, orang tuanya rela berhutang kesana kemari bahkan meminjam duit bank harian supaya anaknya tetap meneruskan sekolah. Meskipun ibunya menikah lagi ternyata ayah sambungnya memperlihatkan bahwa dapat mendorong guna terus belajar.
Setelah proses panjangnya ternyata Ia memperlihatkan itu, sebab mampu menuntaskan pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Bukan melulu itu ia sekarang menjadi staf Pengajar di Fakultas perikanan dan ilmu kelautan (FPIK), University Brawijaya, Malang. Tak melulu itu dia pun melanjutkan edukasi S2 di University Of Massachusetts, Amerika Serikat pada 2016 mendapat  beasiswa dari (LPDP).

Boimin
Boimin adalahmahasiswa berprestasi saat kuliah dan sempat menjadi Ketum Korps Alumni (KPN). Berkat Kegigihannya Ia pernah meraih Anugerah Youth National Science and Technology Award 2010, Program Kapal Pemuda Nusantara (KPN) 2010, Pemuda Berprestasi 2011. Perjuangannya panjang untuk dapat diposisi berhasil dan orang tua pantang menyerah dengan iringan do'a tanpa lelah. Ternyata banting tulang orang tua Boimin mendapat apreasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi bahkan berkat usahanya tersebut Wagiyo dinobatkan sebagai di antara dari 15 orang penerima Apresiasi Orang Tua Hebat 2016 sebab dukungannya pada sang anak.

Wartini dan wagiyo
Cemoohan orang dianggap format perhatian orang lain supaya terwujud semua khayalan karena berhasil memang milik seluruh orang. Tak terdapat hasil instan tapi tentu akan memetik apa yang sudah ditanam. Tak melulu itu, berkat cerita ini masyarakat selama terinspirasi guna menyekolahkan anak-anak mereka. Boleh saja orang menghina orang tuanya sebab miskin namun tak berarti anak putus harapan guna menjemput impian.
Sumber:jogja.tribunnews.com/2018/04/02

Comments