Kerajaan Singasari mengalami kehancuran pada masa Raja Kertanegara. Sosok Kertanegara merupakan sosok anak dari Sri Ranggawuni yaitu Raja Singasari sebelum Kertanegara. Kertanegara meneruskan kepemimpinan Ranggawuni yaitu memimpin Singasari.
Kertanegara dikenal sebagai sosok raja yang menyatukan Hindu Aliran Siwa dengan Budha Aliran Tantrayana. Sosoknya juga dikenal sebagai sosok yang keras kepala dimana apa yang menjadi kehendaknya harus tercapai dan tidak terlalu mempedulikan pendapat orang lain hal inipula yang menyebabkan para pejabat Singasari yang banyak mengkritik diturun pangkatkan atau di berhentikan.
Sosok keras kepala ini pula yang menjadi dasar untuk menaklukan kerajaan Sriwijaya yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. Tidak hanya Sriwijaya namun juga beberapa kerajaan lainnya juga diperangi oleh Singasari masa Kertanegara.
Sosoknya ambisius dimana ingin menyatukan nusantara akhirnya harus terlena saat terjadi serangan dari Jayakatwang.
Sebenarnya sosok Kertanegara sudah diingatkan oleh para senopatinya termasuk Raden Wijaya bahwa Gelang-Gelang dibawah Jayakatwang ingin melakukan pemberontakan namun sosok Kertanegara yang terlalu meremehkan tidak percaya dan menganggap jika benar terjadi Jayakatwang tidak akan mampu menumbangkan Singasari.
Kertanegara yang mengabaikan masukan dari penasehat kerajaan ataupun senopatinya mengakibatkan sosok Jayakatwang mampu menghimpun kekuatan besar dan lebih besar dari Singasari dimana Singasari sebagian pasukannya sedang melakukan Ekspedisi Pamalayu sehingga kekuatannya semakin sedikit.
Sosok Kertanegara terkejut saat apa yang disampaikan oleh para senopati dan juga penasehatnya benar adanya dimana Gelang-Gelang dibawah jayakatwang menyerang Singasari.
Singasari tidak mampu menghadapi semangat perjuangan dari Gelang-Gelang dan Kertanegara gugur. Kertanegara menyesal tidak mengindahkan apa yang disampaikan oleh para senopati ataupun penasehatnya seakan terlena akan kekuatan Singasari padahal Singasari sedang melakuka ekspedisi Pamalayu sehingga kekuatannya berkurang.
Sosok Kertanegara juga mengumbar permusuhan dengan Kerajaan Mongol dimana utusan Mongolia yang menghadap dirinya dipotong telinganya dan disuruh kembali ke negaranya yang membuat Raja Mongol marah. Dikutip dari nusantara.news ( 27/05/2017).
Sebenarnya jika diperhatikan Singasari dengan Mongolia dimana Mongolia merupakan kerajaan besar yang sudah menaklukan 3/4 dari dunia maka Singasari bukalah apa-apa jika dibandingkan dengan Mongolia. Namun sosok Kertanegara merupakan sosok yang terlalu mengunggulkan akan Singasari tanpa memandang Mongolia. Dikutip dari budayajawa.id.
Itulah sosok Kertanegara yang dikenals sebagai sosok yang keras kepala dan ambisius namun juga pemberani. Sebenarnya sosoknya baik namun karena kemenangan-kemenangan yang selalu diraih membuat dirinya semakin ambisius untuk menaklukan daerah-daerah lain yang belum ditaklukan.
Selain itu juga sosoknya apa yang dikatakan maka harus dilakukan dan tidak suka dikritik ataupun dinasehati sehingga saat ada informasi bahwa Jayakatwang akan memberontak sosoknya tidak percaya dan balik bertanya apakah mampu Jayakatwang menaklukan Singasari yang besar dan kuat. Tidak sedikit pejabat yang dipecat karena tidak menuruti apa yang diperintahkan.
nusantara.news/kertanegara-raja-yang-menentang-mongol-demi-kedaulatan/
Budayajawa.id/kisah-prabu-kertanegara-potong-kuping-utusan-cina/
budayajawa.id/kisah-prabu-kertanegara-potong-kuping-utusan-cina/
Kertanegara dikenal sebagai sosok raja yang menyatukan Hindu Aliran Siwa dengan Budha Aliran Tantrayana. Sosoknya juga dikenal sebagai sosok yang keras kepala dimana apa yang menjadi kehendaknya harus tercapai dan tidak terlalu mempedulikan pendapat orang lain hal inipula yang menyebabkan para pejabat Singasari yang banyak mengkritik diturun pangkatkan atau di berhentikan.
Sosok keras kepala ini pula yang menjadi dasar untuk menaklukan kerajaan Sriwijaya yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. Tidak hanya Sriwijaya namun juga beberapa kerajaan lainnya juga diperangi oleh Singasari masa Kertanegara.
Sosoknya ambisius dimana ingin menyatukan nusantara akhirnya harus terlena saat terjadi serangan dari Jayakatwang.
Sebenarnya sosok Kertanegara sudah diingatkan oleh para senopatinya termasuk Raden Wijaya bahwa Gelang-Gelang dibawah Jayakatwang ingin melakukan pemberontakan namun sosok Kertanegara yang terlalu meremehkan tidak percaya dan menganggap jika benar terjadi Jayakatwang tidak akan mampu menumbangkan Singasari.
Kertanegara yang mengabaikan masukan dari penasehat kerajaan ataupun senopatinya mengakibatkan sosok Jayakatwang mampu menghimpun kekuatan besar dan lebih besar dari Singasari dimana Singasari sebagian pasukannya sedang melakukan Ekspedisi Pamalayu sehingga kekuatannya semakin sedikit.
Sosok Kertanegara terkejut saat apa yang disampaikan oleh para senopati dan juga penasehatnya benar adanya dimana Gelang-Gelang dibawah jayakatwang menyerang Singasari.
Singasari tidak mampu menghadapi semangat perjuangan dari Gelang-Gelang dan Kertanegara gugur. Kertanegara menyesal tidak mengindahkan apa yang disampaikan oleh para senopati ataupun penasehatnya seakan terlena akan kekuatan Singasari padahal Singasari sedang melakuka ekspedisi Pamalayu sehingga kekuatannya berkurang.
Sosok Kertanegara juga mengumbar permusuhan dengan Kerajaan Mongol dimana utusan Mongolia yang menghadap dirinya dipotong telinganya dan disuruh kembali ke negaranya yang membuat Raja Mongol marah. Dikutip dari nusantara.news ( 27/05/2017).
Sebenarnya jika diperhatikan Singasari dengan Mongolia dimana Mongolia merupakan kerajaan besar yang sudah menaklukan 3/4 dari dunia maka Singasari bukalah apa-apa jika dibandingkan dengan Mongolia. Namun sosok Kertanegara merupakan sosok yang terlalu mengunggulkan akan Singasari tanpa memandang Mongolia. Dikutip dari budayajawa.id.
Itulah sosok Kertanegara yang dikenals sebagai sosok yang keras kepala dan ambisius namun juga pemberani. Sebenarnya sosoknya baik namun karena kemenangan-kemenangan yang selalu diraih membuat dirinya semakin ambisius untuk menaklukan daerah-daerah lain yang belum ditaklukan.
Selain itu juga sosoknya apa yang dikatakan maka harus dilakukan dan tidak suka dikritik ataupun dinasehati sehingga saat ada informasi bahwa Jayakatwang akan memberontak sosoknya tidak percaya dan balik bertanya apakah mampu Jayakatwang menaklukan Singasari yang besar dan kuat. Tidak sedikit pejabat yang dipecat karena tidak menuruti apa yang diperintahkan.
nusantara.news/kertanegara-raja-yang-menentang-mongol-demi-kedaulatan/
Budayajawa.id/kisah-prabu-kertanegara-potong-kuping-utusan-cina/
budayajawa.id/kisah-prabu-kertanegara-potong-kuping-utusan-cina/
Comments
Post a Comment