MISTERI PERNIKAHAN GAIB "MANUSIA DAN PENGHUNI ALAS KETONGGO" NGAWI

Pernikahan tidak umum yang dikemas dalam happening art atau seni kejadian di gelar di rumah seorang seniman, Brahmantyo di Desa Sekaralas, Kecamatan Widodaren, Ngawi.

Pernikahan tersebut berusaha menyatukan dua makhluk beda alam, manusia dan peri. Mempelai pria adalah Bagus Kodok Ibnu Sukodok (63 tahun) sedangkan sang mempelai wanita adalah Peri Roro Setyowati.

 Peri Roro makhluk halus (bukan manusia) yang berasal dari Alas Ketonggo di daerah Paron, Ngawi. Lalu bagaimana kedua makhluk tersebut bisa bertemu hingga akhirnya menikah? Menurut Brahmantyo, awal pertemuan Bagus Kodok dan Peri Roro terjadi sekitar lima tahun lalu.

Keduanya bertemu di alas Ketonggo. “Dalam sebuah kunjungan ke Alas Ketonggo di daerah Paron, Ngawi, Bagus Kodok buang air besar di sungai dan ditegur oleh Peri Setyowati,” Dari komunikasi itu kata Brahmantyo, terjalin sebuah hubungan yang berkembang menjadi rasa saling mencintai.

Meski berbeda alam, kedua kekasih memiliki perhatian dan keprihatinan serta kecintaan yang sama pada alam raya dan budaya manusia, khususnya pada lingkungan tanah Jawa. “Perkawinan antara Bagus Kodok dengan Peri Setyowati bukan mengada-ada, melainkan merupakan sebuah peristiwa di dalam kisah cinta, yang dimulai beberapa tahun yang lalu,” tuturnya.

 Pernikahan antara Bagus Kodok dan Peri Setyowati sendiri dilakukan dengan adat Jawa lengkap dengan segala prosesinya. Pernikahan yang dikemas dari seni kejadian ini juga membetot perhatian ribuan warga yang ingin menyaksikan.

Namun banyak warga yang kecewa karena tidak bisa melihat mempelai wanita. Acara inipun berlangsug dengan prosesi lengkap budaya jawa, dan dilaksanakan oleh para sesepuh sesepuh di Ngawi Jawa Timur, Bagus Kodok yang juga merupakan seorang seniman nyentrik dan pemerhati budaya memiliki kecintaan terhadap budaya jawa yang sangat luar biasa.

Comments