MITOS GUNUNG PUNTANG DAN PRABU SILIWANGI


Seperti dijelaskan lebih lanjut, bahwa sebab musabab diberikannya nama Gunung Puntang itu, adalah karena dahulunya kawasan itu dikenali sebagai tempat dilahirkannya tokoh leluhur Prabu Siliwangi. Sebagaimana tutur cerita yang telah melegenda, bahwa pada saat hendak melahirkan putranya itu, ibunda Prabu Siliwangi sempat berpegangan pada bagian gunung tersebut. Dmana jika diartikan secara bebas, kata “puntàng” itu memiliki makna memegang.



Dikatakan sebagai gunung untuk tempat memegang, karena tepat di bagian atas dan Gunung Puntang itu ada sebuah gunung Iainnya yang bernama Gunung Malabar. Dan cerita yang didapat, maksud dan makna kata Malabar itu adalah tempat melahirkan. Yakni, diambil dari asal katanya babar, yang dalam bahasa Sunda maknanya melahirkan.


Selain itu, di sekitaran Gunung Puntang itu masih ada pula dua gunung lainnya yang memiliki keterkaitan cerita, yaitu. Gunung Reregan dan Gunung Haruman. Gunung Reregan itu artinya adalah gunung penghalang. Sedangkan Gunung Haruman adalah cikal bakal dari pemberian nama Prabu Siliwangi itu sendiri.



Khusus mengenai kawasan Gunung Haruman yang lokasinya berada di samping kanan Gunung Puntang, hingga kini masih menyisakan sebuah misteri. Karena dari bagian puncak gunung tersebut, sering tercium aroma bau bunga atau sesuatu yang sangat harum (wangi) sekali. Padahal di sana, tidak pernah, ditemukan asal sumbernya sama sekali.



Selain adanya sejumlah gunung yang cerita penamaannya sangat berkait erat dengan kisah kelahiran Prabu Siliwangi, di kawasan itu masih ada pula sejumlah tempat yang kisahnya masih berkaitan. Seperti ada kawasan yang diberi nama Geger Hanjuang. Yakni merupakan tempat yang keadaannya sangat sepi sekali, karena berada di antara lembah.



Cerita Legenda Rakyat Prabu Siliwangi Di Gunung Puntang



Menurut ceritanya, konon tempat tersebut dahulunya sering dipergunakan Prabu Siliwangi untuk duduk menyepi dan beristirahat sembari melepaskan segala lamunannya. Juga ada pula sebuah kawasan yang bernama Batu Pedang. Dimana di sana ada sebuah batu besar yang di atasnya terdapat goresan gambar yang berbentuk sebuak pedang. Batu tersebut berada di bagian timur kawasan hutan Gunung Puntang serta sangat dikeramatkan. Konon, dibalik batu tersebut terdapat pendaman benda pusaka Prabu Siliwangi yang berbentuk sebuah pedang.



“Namun sayang, keberadaan benda pusaka tersebut kini sudah tidak ada lagi. Sebab, sekitar lima tahun lalu ada seorang peziarah asal Banten yang berhasil mendapatkannya,” tegas Abah Iking lagi.



Sementara itu pula, mengenai asal muasal keberadaan Curug Siliwangi yang ada di bagian puncak Gunung Puntang itu sendiri, sebagaimana penjelasan-penjelasan mistik yang terhimpun, bahwa setidaknya ada dua versi cerita yang berbeda.Yakni, ada yang menyampaikan bahwa konon air terjun itu dahulunya bisa terbentuk, karena pada saat kecil Prabu Siliwangi itu sempat buang air kecil di sana. Sehingga akhirnya membentuk sebuah sungai atau mata air, yang kemudian berubah menjadi sebuah curug tersebut.



Kisah dan versi lainnya menyebutkan, bahwa konon air terjun itu bisa terbentuk, karena pada suatu saat, ketika Prabu Siliwangi telah dikenal sebagai seorang raja masyhur yang bertahta di Kerajaan Pajajaran, karena merasa tidak mau untuk diajak berpindah agama oleh puteranya sendiri yang bernama Kian Santang, maka beliau pun kemudian mencoba untuk berlari menghindar.



Konon, Prabu Siliwangi terus dipaksa dan dikejar-kejar, mulai kawasan Cirebon hingga terus mengarah ke barat. Karena merasa lelah, tepat di kawasan puncak Gunung Puntang itu, Iangkahnya akhirnya terhenti untuk beristirahat. Dan tempatnya berhenti untuk sekadar mencari air minum dan beristirahat itulah, pada akhirnya terbentuk sebuah mata air yang selanjutnya berubah menjadi air terjun dan aliran sungai yang deras. Sehingga kemudian air terjun itu dikenal dengan nama Curug Siliwangi, serta aliran sungai yang mengalir membelah kawasan hutan Gunung Puntang itu dikenal dengan sebutan Sungai Cigeureuh yang bermakna tempat “reureuh” (Sunda:beristirahat).



Lepas dari benar atau tidaknya kedua versi cerita yang telah lama melegenda itu, yang jelas pada kenyataannya sekarang, kawasan Curug Siliwangi itu diyakini sebagai kawasan yang memiliki kekeramatan. Sehingga pada waktu-waktu tertentu, kerap banyak orang datang menziarahinya. Seperti yang diakui oleh juru kuncinya itu, bahwa konon selain ada orang-orang yang hanya melakukan ritual-ritual berziarah untuk waktu yang sesaat saja, yakni hanya sekadar mandi atau mengambil airnya, juga tidak jarang pula ada orang-orang yang nekad bermalam, hingga permaksudannya itu tercapai.



Sebagaimana dijelaskan Abah Iking, bahwa bagi peziarah yang “nekad” melakukan ritual bermalam itu, selain akan ditemui sosok leluhur Prabu Siliwangi yang berwujud seekor harimau besar yang bisa berbicara, juga terkadang ditemui sepasang kakek dan nenek yang tidak lain merupakan penampakan dari kedua orangtua Prabu Siliwangi. Biasanya, mereka itu akan memberikan semacam perintah atau nasihat khusus untuk diamalkan.



Cerita Mitos Mistis Misteri Curug Siliwangi Gunung Puntang Dan Pantangannya



Mitos misteri mistis bagi yang mendatangi kawasan Curug Siliwangi itu dengan maksud hanya sekadar ingin mandi dan bermain-main saja, bahwa ada sebuah pantangan dilakukan di sana ,yakni, jangan berani mandi dengan cara membelakangi curug atau arus sungainya.



“Sebab, jika hal itu berani dilakukan, maka dari arah punggung akan terasa seperti ada sesuatu yang mendorong-dorong. Serta sepertinya pun arus sungai itu terasa semakin deras saja. Hingga, jika tidak ada keseimbangan, maka ada kemungkinan kita pun akan terbawa hanyut. Hal itu akan terasa bedanya, manakala kita mandi dengan cara menghadap ke arah arusnya. Air sungai yang deras dan dingin itu terasa begitu tenang serta semakin sejuk saja!” tutur Handi (40 tahun), meriy&mpaikan pendapat dan sekaligus pengalamannya.



Selain itu, cenita keanehan lainnya sempat di dapatkan ketika satu bulan lalu bertandang ke lokasi. Dimana selain ada tempat yang dianggap keramat itu, ternyata ada pula sejumlah tempat atau cerita yang bernuansakan mistik dan keangkeran Iainnya. Seperti disampaikan oleh Nana (60 tahun), seorang penduduk di sana, bahwa tepat di sekitar gerbang pintu masuk kawasan yang selalu dipadati pengunjungnya manakala musim-musim liburan panjang sekolah, sesungguhnya ada sekelompok jin penjaga berkeliaran. jin-jin tersebut kerap terlihat berbaur diantara para calon pengunjung yang baru datang. Bila ada yang pikirannya kosong, maka jin-jin yang jahil itu bisa merangsek masuk, sehingga terjadilah kesurupan.



“Jumlah jin tersebut sekitar dua belas. Namun mereka tidak bisa berleluasa masuk ke dalam kawasan hutan wisata Gunung Puntang karena tepat di garis pintu masuk itu terdapat sekelompok makhluk-makhluk berkekuatan halus lainnya yang menghalangi,” tukas laki-laki yang mengaku memiliki kemampun meneropong kehidupan dunia lain.Tepat di jalur jalanan setapak yang menuju ke arah lokasi kawasan hutan kawasan wisata alam di bandung itu, terdapat sebuah pohon beringin besar yang juga dikenal angker sekaligus dikeramatkan.

Source:http://www.expobia.id/2017/03/gunung-puntang-menguak-misteri-mistis-kelahiran-prabu-siliwngi-pusaka-silsilah-kisah-silsilah-siliwangi.html

Comments