Ada sebuah kisah kuno yang melafalkan Ajisaka di masa kemudian masuk ke tanah Jawa, dan menahlukkan tidak sedikit ghaib di salah satu wilayah di pulau Jawa tersebut.
Berikut ceritera mengenai Ajisaka.Ajisaka ialah salah satu tokoh urgen atau cikal akan Raja di tanah Jawa. Siapakah ajisaka tersebut ? Ajisaka ialah dulunya seorang Raja yang tinggal di wilayah Jawa Tengah.Pada masa tersebut ada suatu ceritera kuno yang melafalkan ada wilayah yang dinamakan Shang Werdita Sangkala.
Ajisaka menemukan wahyu Suryaloka atau wahyu untuk menyusun sebuah Negara atau kerajaan dan anak keturunannya bakal menjadi Raja sebagai penerusnya. Wahyu Suryaloka diserahkan karena semasa Ajisaka Negara atau Kerajaan yang dipimpin akan merasakan bencana yang bisa meruntuhkan kerajaan tersebut. Kemudian Ajisaka bertapa dan menemukan petunjuk supaya masuk ke dalam Alas Purwo.
Singkat ceritera Ajisaka mengirim pasukan ke Alas Purwo sejumlah tiga kali, tetapi seluruh pasukan itu mati, sampai akhirnya Ajisaka berangkat sendiri memimpin pasukan kerajaan masuk ke Alas Purwo.
Sesampainya di Alas Purwo tepatnya di bibir pantai, seluruh pasukan Ajisaka menghilang, bermukim Ajisaka sendiri yang masih hidup. Kemudian Ajisaka masuk ke dalam Alas Purwo dan bertemu dengan Suryadharma atau lebih dikenal dengan Bathara Wisnu yang lagi menjelma manusia.
Oleh Bathara Wisnu Ajisaka dianjurkan untuk tidak masuk ke Alas Purwo, dianjurkan sebelum masuk Alas Purwo diajak masuk ke Alas Ketonggo ( terdapat hubungan apa antara Alas Purwo dan Alas Ketonggo )
Tetapi sebab Ajisaka telah terkena pengaruh oleh aura hitam yang terbit dari pintu dimensi ghaib tersebut, maka Ajisaka tidak inginkan menuruti saran dari Bathara Wisnu dan tetap masuk ke Alas Purwo. Baru hingga pintu gerbang Alas Purwo Ajisaka langsung menghilang, dan langsung masuk ke dimensi alam ghaib sebagai di antara penunggu Alas Purwo.
Beberapa kejadian yang menyebabkan Ajisaka hilang di Alas Purwo :
- Pada waktu akan masuk Alas Purwo tidak mengindahkan anjuran dari Bathara Wisnu.
- Ajisaka tidak bersih secara jiwa raga karena gaya hidup pada masa itu bergelimang harta benda, yang menyebabkan gaya hidup yang borjuis.
- Kadar keimanan terhadap Tuhan kurang, karena berlimpahnya kebutuhan duniawi.
- Membuat perjanjian dengan mahluk ghaib di Alas Purwo.
Comments
Post a Comment